Pair of Vintage Old School Fru
sT4Rz™ | PANTUN CINTA (versi melayu)
Menanam bunga di taman bunga, Sangatlah indah nanti hasilnya, Bila hati sedang gundah, Bacalah pantun yang indah-indah
PANTUN CINTA b>
Tingkap papan kayu bersegi, Sampan sakat di Pulau Angsa, Indah tampan kerana budi, Tinggi bangsa kerana bahasa
Buah berangan masaknya merah, Kelekati dalam perahu, Luka di tangan nampak berdarah, Luka di hati siapa yang tahu
Dari mana punai melayang, Dari paya turun ke kali, Dari mana datangnya sayang, Dari mata turun ke hati
Pucuk pauh delima batu, Anak sembilang di tapak tangan, Tuan jauh di negeri satu, Hilang di mata di hati jangan
Kalau tuan jalan ke hulu, Carikan saya bunga kemboja, Kalau tuan mati dahulu, Nantikan saya di pintu syurga
Halia ini tanam-tanaman, Ke barat juga akan condongnya, Dunia ini pinjam- pinjaman, Akhirat juga akan sungguhnya
Jalan-jalan ke kota paris banyak rumah berbaris- baris biar mati diujung keris asal dapat dinda yang manis
Ke cimanggis membeli kopiah, kopiah indah kan kau dapati, begitu banyak gadis yang singgah, hanya dinda yang memikat hati
Jika aku seorang pemburu, anak rusa kan kudapati, jika dinda merasa cemburu tanda cinta masih sejati
Darimana datangnya sawah dari sawah turun ke kali darimana datangnya cinta dari mata turun ke hati
Anak itik mulailah terbang,Ambilkan dedak berilah makan,Janganlah adik merasa bimbang,Segala kehendak abang tunaikan
Membawa peti dari malaka Berisi pakaian si anak raja Kalau hati sudah merasa suka Semua keadaan indah di mata
Ikan batu di atas bara, Pohon selasih di tepi kota, Pikiran buntu badan sengsara, Bila kekasih jauh di mata
Ada budak membuang dedak, Penuh setimba di celah batu, Berdua tidak, bertiga pun tidak, Kekasih hamba hanyalah satu
Di celah batu bunga terselit, Lembut debu bunga seroja, Kasih tuan kasih di kulit, Tanam tebu di bibir saja
Rumah di kota amatlah bersih, Tempat bermain si orang kaya, Berpantang mata berasa kasih, Jumpa yang lain lupakan saya
Menjadi tamu di hari raya, Penganan sura rasanya tawar, Hendak bertemu apakah daya, Hanya suara menjadi penawar
Pokok selasih pokok bayam, Dalam kepuk buah berangan, Seorang kasih seorang sayang, Tidak bertepuk sebelah tangan
Rumput kuberantas habis rata, Burung serindik mematuk betik, Beribu melintas di depan mata, Hanyalah adik yang paling cantik
Pungguk terbang
H0ME
Log in